Dan angin bertiup meratap kejauhan Di bawah hembusan heboh Jauh, jauh alunan nafsu Sementara badai menguap perigi Tatkala mata badai yang terbuka mengenyitkan ciuman Di lembah brume tengah hari Belai buah dadamu Anak daramu senyum bahagia Aku akan menyanyikan lagu cinta untukmu Sementara bisikan membawaku berlutut Ketika loceng pelampung berbunyi rintihan bergema Ketika air pasang naik ke pasir Dan angin melolong meratap yang jauh.